"Indonesia Dalam Cengkeraman Penguasa Yang Sesat Pikir..!!" - Assalamualaikum, apa kabar Sobat pembaca MUSLIM ISLAM , Kami harap kabar Sobat baik-baik saja dan selalu dalam lindunganNYA, Amin. Oya hari ini Muslim Islam akan mengupas informasi berjudul "Indonesia Dalam Cengkeraman Penguasa Yang Sesat Pikir..!!", Tulisan kali ini kami masukkan dalam tag atau label Artikel Berita, Artikel Budaya, Artikel Fenomena, Artikel Hidayah, Artikel Islam, Artikel Islami, Artikel Kabar, Artikel Kajian, Artikel Khasanah, Artikel Muslim, Artikel Ragam, Semoga saja uraian kami ini dapat menambah informasi untuk Sobat pembaca semuanya, baiklah, biar tidak terlalu lama, yuk langsung disimak saja.

Judul : "Indonesia Dalam Cengkeraman Penguasa Yang Sesat Pikir..!!"
link : "Indonesia Dalam Cengkeraman Penguasa Yang Sesat Pikir..!!"

"Indonesia Dalam Cengkeraman Penguasa Yang Sesat Pikir..!!"

Jurnalmuslim.com - Kesesatan berfikir para elit dan penguasa bangsa ini semakin menjadi jadi dan semakin menempatkan bangsa yang besar ini sebagai sebuah objek yang layak diperlakukan semaunya tanpa harus perduli bahwa bangsa ini dihuni sekitar 250 juta jiwa lebih, dan atas nama demokrasi para elit dan penguasa bangsa ini bebas berbicara apa saja dan bebas melakukan apa saja. Sungguh apa yang terjadi saat ini atas bangsa Indonesia adalah sebuah ironi menyakitkan bagi siapa saja yang masih cinta Republik ini, cinta UUD 45 Asli dan cinta Pancasila. Sesat pikir elit dan penguasa ini sudah masuk dalam kategori akut dan harus dilawan.

Sesat pikir yang pertama penguasa ini adalah sesat pikir ekonomi. Penguasa ini begitu bernafsu untuk terus menumpuk hutang secara besar besaran. Presiden Jokowi sepertinya sangat terobsesi untuk membangun infrastruktur yang kemudian akan mencatatkan namanya diatas infrastruktur itu sebagai sebuah monumen kehebatan Presiden. Padahal sesungguhnya membangun infrastruktur yang gagah gagahan itu dari hutang seperti Kereta Api Cepat Jakarta Bandung adalah proyek istana pasir yang kelak akan menimbun bangsa ini dengan hutang super besar. Sementara urgensi proyek tersebut dapat kita simpulkan dalam skala nol karena memamg proyek itu proyek tidak penting. Jokowi mungkin lupa bahwa berhutang itu tidak baik kalau untuk sekedar gagah gagahan. Mungkin Jokowi merasa bahwa yang bayar hutang itu nanti adalah bukan dia, yang penting namanya tercantum disana secara monumental. Sungguh sesat pikir yang luar biasa.

Sesat pikir kedua adalah sesat pikir politik. Jokowi pada saat pilpres dulu sangat berapi api menyatakan akan membangun koalisi yang ramping, koalisi yang tidak bagi bagi kekuasaan. Sampai disitu Jokowi sudah benar, tapi sekarang berubah jadi sesat karena berpikir untuk membangun koalisi gemuk dan bagi bagi kekuasaan. Sesat pikir yang luar biasa ketika Jokowi merasa akan bisa memperbaiki bangsa ini dengan menggenggam Golkar yang mana pengurusnya bertabur catatan kriminal yang mengerikan. Bahkan sang Ketum Setya Novanto tercatat dengan sederet masalah. Kenapa Jokowi merasa akan mampu memperbaiki bangsa ini dengan bekerja sama dengan para kriminal? Sungguh sesat pikir yang sangat akut.

Dua sesat pikir diatas adalah yang paling besar dan paling buruk. Masih banyak sesat pikir lainnya seperti membebaskan tenaga kerja cina menyerbu bangsa ini dengan alasan kompetisi maka lapangan kerja yang seharusnya untuk para kaum pengangguran dinegara ini akhirnya dicaplok oleh tenaga kerja Cina berbalut investasi. Jika Jokowi merasa bahwa bangsa ini akan maju dengan serbuan tenaga kerja Cina dan menumpuk hutang, maka disitulah Jokowi sudah sesat pikir dan harus dilawan. Jika Jokowi merasa bahwa Jakarta akan maju dibawah gubernur Cina hingga terus membela Ahok, maka disitulah Jokowi sesat pikir. Tentu siapapun harus bangkit untuk membebaskan negeri ini dari cengkeraman penguasa yang sesat pikir.

(Ferdinand Hutahaean)

Terima kasih Sobat sudah berkenan membaca :