link : Gambaran Kiamat Menurut Al Qur'an
Gambaran Kiamat Menurut Al Qur'an
KEDAHSYATAN DAN KENGERIAN HARI KIAMAT
Kedahsyatan dan kengerian hari kiamat
Abul-Laits dengan sanadnya meriwayatkan dari A’isyah r.a berkata :
Saya tanya kepada Rasulullah s.a.w, apakah yang cinta itu ingat pada kekasihnya pada hari kiamat? Jawab Nabi s.a.w :
Adapun di tiga tempat (masa) maka tidak ingat.
1. Ketika ditimbang amal sehingga diketahui apakah ringan atau berat.
2. Ketika menerima lembaran catatan amal (suhuf), sehingga ia terima imma dari kanan atau dari kiri.
3. Ketika keluar dari neraka ular naga lalu mengepung mereka dan berkata :
“Aku diserahi tiga macam : orang memperpekutukan Allah dengan lain Tuhan.
Dan orang yang kejam, penentang, dhalim.
Dan orang yang tidak percaya pada hari kiamat (hisab)” maka diringkus semua orang-orang yang tersebut itu lalu dilemparkan semuanya dalam neraka Jahannam, dan diatas neraka Jahannam itu ada jembatan yang lebih halus dari rambut dan lebih tajam dari pedang, sedang di kanan kirinya bantolan dari duri-duri, sedang orang-orang yang berjalan di atasnya ada yang bagaikan kilat, dan bagaikan angin yang kencang, maka ada yang selamat, dan ada yang luka terkena bantolan duri, dan ada yang terjerumus muka ke dalam neraka
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abuhurairah r.a berkata :
Rasulullah s.a.w bersabda :
Diantara dua kali tiupan sangkala (shur) itu jarak empat puluh tahun (Tiupan untuk mematikan dan membangkitkan kembali).
Kemudian Allah menurunkan hujan air bagaikan mani orang laki-laki, maka timbullah orang-orang mati bagaikan timbulnya tanaman
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abuhurairah r.a berkata Rasulullah s.a.w bersabda :
Ketika Allah telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah menjadikan sangkala dan diserahkan kepada Malaikat Israfil maka ia meletakkannya di mulutnya melihat ke ‘Arsy menantikan bilakah ia di perintah.
Saya bertanya : Ya Rasulullah, apakah shur itu? Jawab Rasulullah s.a.w :
Bagaikan tanduk dari cahaya.
Saya tanya :
Bagaimana besarnya?
Jawab Rasulullah s.a.w : Sangat besar bulatannya, demi Allah yang mengutus ku sebagai Nabi s.a.w besar bulatannya itu seluas langit dengan bumi, dan akan di tiup hingga tiga kali :
Nafkhatul faza’ (untuk menakutkan)
Nafkhatul sa’aq (untuk mematikan)
Nafkhatul ba’ats (untuk menghidupkan kembali)dalam riwayat Ka’ab hanya dua kali tiupan, yaitu mematikan dan menghidupkan
Firman Allah (yang artinya) :
Dan pada hari ditiup sangkakala maka terkejut takut semua yang di langit dan yang di bumi, kecuali yang di kehendaki oleh Allah
(QS An-Naml : 87)
Dan pada saat itu terguncang bumi, dan manusia bagaikan orang mabuk sehingga ibu yang mengandung gugur kandungannya, dan yang menyusui lupa terhadap bayinya, dan anak-anak segera beruban, dan setan-setan berlarian.
Maka keadaan itu berlaku beberapa lama, kemudian Allah menyuruh Israfil meniup yang kedua
Dan ketika ditiup sangkakala maka matilah semua yang di langit dan bumi kecuali yang dikehendaki Allah, kemudian ditiup lagi tiba-tiba mereka bangun dan melihat
(QS Azzumar : 68)
Mereka yang dikecualikan itu ialah :
Ruh orang-orang yang mati syahid, Jibril, Mika’il, Israfil dan hamalatul ‘arsyi dan Malakul maut, sehingga ketika ditanya oleh Allah :
Siapakah yang masih tinggal dari mahlukKU padahal Allah lebih mengetahui, jawab
Malakulmaut : Ya Tuhan Engkau yang hidup yang tidak mati, tinggal Malaikat Jibril, Mika’il, Israfil, Hamalatul ‘arsyi dan aku, maka Allah menyuruh Malakulmaut mencabut ruh mereka
Riwayat Muhammad bin Ka’ab dari seorang dari Abuhurairah r.a berkata : kemudian Allah berfirman :
Harus mati Jibril, Mikail, Israfil, juga Hamalatul ‘arsyi.
Kemudian Tuhan bertanya : Hai malakulmaut, siapakah yang masih tinggal dari mahlukKU? Jawabnya : Engkau Dzat yang hidup yang tidak mati, tinggal hambaMU yang lemah Malakulmaut.
Firman Allah : Hai malakulmaut tidaklah kau telah mendengar FirmanKU :
Kullu nafsin dza iqatul maut (tiap jiwa harus merasakan mati), sedangkan engkau salah satu dari mahlukKU.
Aku jadikan engkau untuk tugasmu itu, dan kini matilah engkau, maka matilah Malakulmaut.
Dalam lain riwayat ketika Malakulmaut diperintah mencabut ruhnya sendiri, maka ia pergi ke tempat di antara surga dan neraka, lalu mencabut ruhnya sendiri, tiba-tiba ia menjerit, yang andaikan waktu itu mahluk masih hidup niscaya mereka semua akan mati karena jeritan
Malakulmaut itu, lalu ia berkata :
“Andaikan saya mengetahui bahwa pencabutan ruh itu seberat ini niscaya saya akan lebih lunak ketika mencabut ruh orang-orang mu’min” kemudian matilah Malakulmaut dan tiada tinggal satupun dari makhluk.
Kemudian Allah berfirman kepada dunia yang rendah ini :
“Di manakah raja-raja dan putra-putra raja, dimanakah raksasa-raksasa dan putra raksasa-raksasa yang malam rizkiKU tetapi menyembah selain Aku”. kemudian Allah berfirman :
“Limanil mulkul yaum?
Lillahil qahhar” (siapakah yang mempunyai hak milik pada hari ini?
Pertanyaan itu tidak ada yang menjawab, maka Allah sendiri menjawab :“
Hanya bagi Allah yang tunggal dan berkuasa segala sesuatu”)
Kemudian Allah menyuruh langit maka menurunkan hujan bagaikan mani lelaki selama empat puluh hari, sehingga air telah menggenang di atas segala sesuatu petinggi 12 hasta, maka Allah menumbuhkan makhluk bagaikan tumbuhnya sayur mayur sehingga sempurna kerangka badannya sebagaimana semula dahulu, kemudian Allah menyuruh : “
Hiduplah hai israfil dan Hamalatul ‘Arsy, maka hiduplah mereka, lalu Allah menyuruh Israfil meletakkan sangkakala di mulutnya, lalu Allah menyuruh Jibril, Mika’il, maka hiduplah keduanya, kemudian Allah memanggil ruh-ruh dan diletakkan dalam sangkakala, kemudian Allah menyuruh Israfil meniupnya untuk membangkitkan, maka keluarlah ruh-ruh bagaikan lebah telah memenuhi angkasa antara langit dan bumi, lalu masuklah ruh itu ke dalam jasad di dalam hidung, maka bumi mengeluarkan mereka.
Nabi s.a.w bersabda : “aku pertama orang yang keluar dari bumi” dalam lain hadits : “sesungguhnya Allah jika telah menghidupkan Malaikat Jibril, Mika’il, Israfil maka mereka pergi ke kubur Nabi s.a.w membawa buraq dan perhiasan-perhiasan surga, maka terbukalah bumi untuk Nabi s.a.w.” dan ketika melihat Jibril segera bertanya : “ya Jibril hari apakah ini?” jawabnya : “ini hari kiamat, hari yang pasti, hari yang sangat menggetarkan” lalu bertanya : “ya Jibril, bagaimana ummatku (apakah yang di perbuat Allah terhadap Ummatku)” jawab Jibril : “Terimalah kabar gembira karena engkau yang pertama keluar dari bumi” kemudian Allah menyuruh Israfil meniup sangkakala, tiba-tiba serentak mereka telah bangkit melihat keadaan.
Saya kembali ke hadits Abuhurairah r.a : maka keluarlah manusia dari kubur mereka dalam keadaan telanjang bulat, menuju Tuhan mereka, kemudian berhenti di suatu tempat selama 70 tahun,
Allah membiarkan mereka, mereka menangis sehingga habis air mata, dan mengeluarkan darah, dan berpeluh sehingga banjir sampai ke mulut, kemudian mereka di panggil ke mahsyar mereka buru-buru menuju panggilan itu, maka apabila telah berkumpul semua makhluk, jin, manusia, dan lainnya, tiba-tiba mendengar suara yang keras dari langit, maka terbuka kanit dunia dan turun dari padanya sepenuh penduduk bumi dari para Malaikat, dan mereka langsung berbaris, lalu bertanya :
“Apakah ada di antara kamu yang membawa perintah Tuhan untuk hisab?” dijawab : tidak ada. Kemudian turun ahli langit kedua, dan berbaris pula, kemudian turun penduduk langit ketiga, dan seterusnya sampai langit ketujuh, masing-masing berlipat dari yang sebelumnya dan semua Malaikat itu melindungi penduduk bumi.
Firman Allah (yang artinya) :
Hai para jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan
(QS Ar Rahman : 33)
Peringatan dan ancaman Allah terhadap orang-orang kafir :
Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaithan?
Sesungguhnya syaithan itu adalah musuh yang nyata bagimu.
Dan hendaklah kamu menyembahKU.
Inilah jalan yang lurus. Sesungguhnya syaithan itu telah menyesatkan sebagian besar diantaramu, maka apakah kamu tidak memikirkan?
Inilah jahannam yang dahulu kamu di ancam (dengannya).
Masuklah ke dalamnya pada hari ini di sebabkan kekafiranmu
(QS Yaasin : 60-64)
Maka pada saat itu bertekuk lutut tiap-tiap ummat, tiap ummat di panggil untuk menerima suratan amalnya.
Lalu Allah memutuskan pada semua makhlukNYA.
Dan antara binatang-binatang buas atau ternak, sehingga kambing yang tidak bertanduk diberi hak membalas kambing yang bertanduk, kemudian diperintah menjadi tanah semua binatang-binatang itu.
Dan di saat itu orang kafir berkata : “Aduh sekiranya aku menjadi tanah”
Seperti keterangan dalam ayat :
Sesungguhnya Kami telah memperingatkanmu (hai orang kafir) siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah di perbuat oleh kedua tangannya, dan orang kafir berkata : Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah.
Nafi’ dari Ibn Umar r.a berkata : Nabi s.a.w bersabda :
Manusia akan di bangkitkan kembali kepada Tuhan pada hari kiamat, sebagaimana keadaan mereka ketika dilahirkan dari perut ibunya telanjang bulat.
Siti A’isyah ra berkata : laki perempuan berkumpul ya Rasulullah?
Jawab Nabi s.a.w : ya.
Siti A’isyah ra berkata : Alangkah malunya, kemaluanku dapat melihat setengah pada setengahnya.
Rasulullah sambil memukul bahu A’isyah bersabda :
Hai putri dari putra Abu Quhafah kesibukan orang-orang pada saat itu tidak memungkinkan akan melihat itu, orang-orang pada mengarahkan pandangan mereka ke langit, berdiri selama empat puluh tahun tidak makan, tidak minum, ada yang berpeluh sampai tumit, sampai betis, sampai perut dan ada sampai di mulut, karena lamanya berhenti, kemudian berdiri para
Malaikat mengelilingi ‘arsy, lalu Allah menyuruh menyerukan nama Fulan ah Fulan maka semua yang hadir melihat-lihat orangnya, lalu keluar orang itu untuk menghadap Tuhan Rabbul ‘Alamin.
Dan bila telah melihat pada Rabbul ‘Alamin dipanggil orang-orang yang pernah dianiaya oleh orang itu untuk diberikan dari hasanat kebaikannya kepada orang-orang yang teraniaya itu, karena pada saat itu tidak ada pembayaran dengan emas, perak (dinar, dirham), maka orang-orang selalu menagih sehingga habis hasanatnya, maka di diambilkan dari dosa orang-orang yang di aniaya itu untuk dipikulkan kepadanya, kemudian jika telah selesai semua maka diperintah : kembalilah ke tempatmu dalam neraka Hawiyah karena pada hari ini tidak ada Dhulum (penganiayaan) sesungguhnya Allah amat segera perhitunganNYA, juga pembalasanNYA.
Maka pada saat itu tidak ada seorang Malaikat yang muqarrab atau nabi Rasul melainkan merasa bahwa tidak akan selamat, kecuali jika mendapat perlindungan dari Allah
Mu’adz bin jabal r.a berkata : Nabi s.a.w bersabda :
Tidak dapat bergerak kaki seorang hamba sehingga ditanya tentang empat.
Umurnya di gunakan apa sampai habis, dan badannya dalam apa ia rusakkan, dan ilmunya apa ia pergunakan (apakah di amalkan), dan hartanya dari mana ia dapat dan kemana ia keluarkan
Ikrimah berkata :
Seorang ayah akan memegang anaknya pada hari kiamat dan berkata :
“Aku ayahmu ketika di dunia” maka anak itu memuji kebaikannya
Lalu ayah itu berkata :
“Hai anak, kini aku berhajat kepada hasanatmu yang sekecil dzarrah, kalau-kalau aku dapat selamat dengan itu dari apa yang kau lihat ini.”
Jawab anaknya : “Aku juga takut dari apa yang kau takutkan itu, karena itu tidak dapat memberikan kepadamu sedikitpun”
Lalu pergi kepada istrinya dan berkata kepadanya : “aku dahulu suamimu di dunia”, maka dipuji oleh istrinya,
Lalu berkata : “aku ini minta kepadamu satu hasanat, kalau-kalau aku bisa selamat dari apa yang kau lihat ini”
Jawab istrinya : “aku juga takut dari itu terhadap diriku seperti engkau.”
Sebagaimana firman Allah :
Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.
Dan jika seseorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul dosanya itu tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikitpun meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya.
Sesungguhnya yang dapat kamu beri peringatan hanya orang-orang yang takut pada azab Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihatNYA dan mereka mendirikan shalat.
Dan barangsiapa yang mensucikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan kepada Allahlah kembalimu (QS Al Faathir : 18)
Ibn Mas’ud r.a berkata : Nabi s.a.w bersabda :
Orang kafir akan tenggelam dalam peluhnya karena lamanya hari itu sehingga ia berdoa :
Ya Tuhan kasihanilah aku meskipun masuk ke dalam neraka
Abu Ja’far meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Abbas r.a berkata : Nabi s.a.w bersabda :
Tiada seorang Nabi melainkan ia mempunyai doa yang mustajab, dan semuanya sudang menggunakan doa itu di dunia, sedang aku masih menyimpan doa itu, untuk aku gunakan sebagai syafa’at bagi ummatku pada hari kiamat.
Ingatlah bahwa akulah yang terkemuka dari semua anak Adam dan itu bukan bangga, dan panji Alhamd di tanganku pada hari kiamat yang di bawahnya ada Adam dan anak cucunya, juga tidak bangga dengan itu.
Pada kiamat kesukaran dan kerisauan manusia akan bertambah dahsyat sehingga mereka datang pada Nabi Adam a.s dan berkata
“Hai Abulbasyar (Ayah dari semua manusia) berikan syafa’atmu bagi kami dengan minta kepada Tuhan, supaya segera menyelesaikan kami ini”.
Jawab Adam “Itu bukan bagianku, aku telah di usir dari surga karena dosaku, dan kini aku tidak memikirkan sesuatu kecuali diriku sendiri, lebih baik kamu pergi kepada Nuh a.s karena ia sebagai Nabi yang pertama”
Maka mereka pergi kepada Nuh dan berkata, “Tolonglah kamu mintakan kepada Tuhan supaya lekas membebaskan kami”
Jwab Nuh a.s, “Bukan bagianku, aku telah mendoakan penduduk bumi sehingga tenggelam semuanya, dan kini tidak ada yang aku pikirkan kecuali diriku sendiri, tetapi kamu lebih baik pergi kepada Ibrahim a.s khalilullah”.
Maka pergilah mereka kepada Ibrahim a.s dan berkata, “Tolonglah kami di sisi Tuhan supaya segera memutuskan urusan kami”.
Jawab Nabi Ibrahim, “itu bukan urusanku, sebab aku telah tiga kali berdursta”.
Rasulullah s.a.w bersabda : Ketiga-tiganya itu karena mempertahankan agama Allah,
1. Ketika di ajak ke upacara kaumnya, lalu ia berkata “inni saqiem” (sesungguhnya aku sakit).
2. Ketika berkata “bahwa yang merusakkan berhala-berhala itu hanya itu hanya inilah yang terbesar. (Bal fa’alahu kabiruhum hadza)”
3. Ketika istrinya akan diganggu oleh raja yang dhalim, lalu ia berkata “Ini saudaraku”. karena itu kini kamu pergi kepada Musa a.s sebagai kalimullah yang langsung mendengar firman-firman Allah.
Maka mereka langsung pergi kepada Musa a.s dan berkata “Tolonglah kami gunakan syafa’atmu untuk menghadap Tuhan supaya menyelesaikan urusan kami ini.”
Jawab Nabi Musa a.s “Itu bukan urusanku, aku pernah membunuh orang tanpa hak, dan kini aku tidak memikirkan kecuali nasib diriku, tetapi kamu pergi kepada Nabi Isa a.s ruhullah dan kalimatullah”.
Maka segera mereka pergi kepada Nabi Isa a.s dan berkata “Berikan jasa syafa’atmu mintakan kepada Tuhan supaya segera meringankan penderitaan kami ini”.
Jawabnya “Aku telah di angkat bersama ibuku oleh orang-orang sebagai Tuhan, dan kini tidak ada sesuatu yang merisaukan aku kecuali urusanku sendiri, tetapi bagaimana pendapatmu kalau ada barang terbungkus dan di tutup, apakah dapat mencapai barang itu jika tidak dibuka penutupnya?” .
Jswab mereka : tidak.
Maka ia berkata “sesungguhnya nabi Muhammad s.a.w itu penutup dari semua nabi-nabi, dan Allah telah mengampunkan baginya apa yang lalu dan yang kemudian, lebih baik kamu pergi kepadanya”
Nabi s.a.w bersabda “maka datanglah orang-orang itu kepadaku, lalu aku jawab kepada mereka :
Baiklah akulah yang akan membantu sehingga Allah mengizinkan bagi siapa yang dikehendaki dan diridhainya,” maka tinggal sekehendak Allah, kemudian bila Allah hendak menyelesaikan makhluknya,
Maka ada seruan “dimanakah Muhammad dan Ummatnya” maka kamilah yang terahir di dunia, dan yang pertama hisabnya pada hari kiamat. Lalu aku berdiri bersama ummatku, maka ummat-ummat itu membukakan jalan untuk kami, sehingga ada suara, hampir saja ummat ini semuanya merupakan nabi-nabi, kemudian aku maju ke pintu surga dan mengetuknya, lalu ditanya :
Siapakah itu?
Jawabku “Muhammad Rasulullah” lalu dibukakan dan segera aku masuk dan bersujud kepada Tuhan serta memuja muji kepada Tuhan dengan pujian yang belum pernah diucapkan oleh seorangpun sebelumku, kemudian aku diperintah
“Angkatlah kepalamu, dan katakan akan didengar, dan mintalah akan diberikan dan berikan syafa’atmu akan diterima” maka aku memberikan syafa’atku pada orang-orang yang didalam hatinya ada seberat dzarrah atau jagung dari iman keyakinan di samping syahadat
Laa ilaha illallah wa anna Muhammad Rasulullah
Umar bin Khaththab r.a ketika masuk ke masjid bertemu dengan ka’bul Ahbar sedang memberi nasehat pada orang-orang, maka Umar berkata kepadanya : berilah kami nasihat dan cerita yang dapat menambah takut kepada Allah.
Maka ka’bul Ahbar berkata : sesungguhnya ada malaikat-malaikat yang dijadikan oleh Allah berdiri tegak tidak pernah membungkukkan punggung mereka, dan yang lain tetap sujud tidak pernah mengangkat kepalanya sehingga ditiupkan sangkakala, dan mereka bertasbih :
Subhanakallahumma wabihamdika ma abadnaaka haqqa ibadatika wa haqqa ma yanbaghi laka an tu’bada
(Maha suci Engkau ya Allah dan segala puji bagiMU kami tidak dapat beribadat kepadaMU sepenuh ibadat yang layak kepadaMU, yang layak bagiMU untuk di sembah)
Demi Allah yang jiwaku ada di tanganNYA, neraka jahannam akan diperdekat pada hari kiamat lalu bergemuruh dan bila telah dekat ia bergemuruh dengan satu suara, dan di saat itu tidak ada seorang nabi atau orang yang mati syahid atau siddiq hanya berdoa “ya Allah aku tidak minta kecuali keselamatan atas diriku” sehingga nabi Ibrahim lupa pada Ismail dan Ishak sambil berkata “ya Tuhan aku khalilullah Ibrahim”.
Dan pada saat itu andaikan engkau hai putra Khaththab mempunyai seperti amal tujuh puluh nabi, niscaya kau mengira bahwa dirimu tidak akan selamat.
Maka menangislah semua yang hadir.
Ketika Umar melihat keadaan itu, lalu Umar berkata “
Hai Ka’ab berikan kepada kami kabar yang menggembirakan” maka berkata Ka’ab “sesungguhnya bagi Allah ada 313 syariah tidak seorang menghadap Allah dengan salah satu syari’at itu asal disertai dengan kalimat
Laa ilaha illallah melainkan pasti dimasukkan oleh Allah ke dalam surga.
Demi Allah andaikan kamu tahu besarnya Rahmat Allah niscaya kamu malas beramal.
Hai saudara bersiaplah menghadapi hari kiamat itu dengan amal yang shalih, dan menjauhi ma’siat sebab tidak lama kau akan menghadapi hari kiamat dan menyesal terhadap masa hidupmu yang terbuang sia-sia, ketahuilah bahwa bila kau mati berarti telah tiba hari kiamatmu” sebagaimana kata Almughirah bin Syu’bah “
Kamu menantikan hari kiamat, padahal kiamatmu ialah saat kematianmu”
Alqamah bin Qays ketika hadir jenazah lalu ia berdiri di atas kubur dan berkata “
Adapun hamba ini maka telah tiba kiamatnya sebab seorang bila telah mati maka melihat segala persoalan hari kiamat, yaitu surga, neraka, dan malaikat, dan ia tidak dapat berbuat suatu amal, maka ia bagaikan seorang yang berada pada hari kiamat, dan ia akan bangkit pada hari kiamat menurut keadaanya di saat matinya, maka sungguh untung siapa yang penghabisan amalnya kebaikan”
Abubakar Alwaasithi berkata,
Keuntungan yang besar itu dalam tiga, Hidup, mati, dan kiamat.
Adapun keuntungan hidup, yaitu bila digunakan dalam taat kepada Allah, dan keuntungan mati bila ia mati dalam kalimat syahadat
Laa ilaha illallah, dan keuntungan hari kiamat bila bangkit dari kubur disambut dengan berita bahwa surga tersedia untuknya
Yahya bin Mu’adz kdtika di bacakan ayat (yang artinya) :
(Ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang yang takwa kepada Tuhan yang Maha Semurah sebagai perutusan yang terhormat. Dan Kami akan menghalau orang-orang yang durhaka ke neraka jahannam dalam keadaan dahaga
(QS Maryam : 85-86)
Lalu ia berkata, tenanglah hai manusia, kamu kelak akan di hadapkan kepada Allah berduyun-duyun, dan menghadap pada Allah satu persatu, dan akan ditanya semua amalmu secara terperinci kalimat demi kalimat, sedang para wali dihantar menghadap Allah dengan berkendaraan, dan orang-orang yang durhaka didorong ke neraka jahannam berbondong-bondong. Dan semua akan terjadi bila bumi telah dilenyapkan, dan tiba Tuhanmu sedang Malaikat berbaris, dan dihidangkan jahannam sebagai ancamannya, saudaraku berhati-hatilah kamu dari kengerian sehari yang perkiraanya sama dengan lima puluh ribu tahun, hari yang menggetarkan, hari duka cita dan menyesal, itulah hari yang besar, hari bangkitnya semua manusia untuk menghadap kepada Rabbul ‘Alamin, hari perhitungan, dan pertimbangan dan pertanyaan, hari kegoncangan, yang pasti, yang menakutkan, hari kebangkitan hari dimana tiap manusia akan melihat apa yang dilakukannya, hari dimana semua manusia dalam berbagai bentuk akan melihat amal perbuatannya, hari dimana wajah manusia putih berseri dan lain wajah hitam, hari dimana seseorang tidak dapat menolong kepada lainnya, dan tidak berguna segala tipu daya, hari dimana seorang ayah tidak dapat membantu anaknya sedikitpun, demikian pula anak tidak dapat membantu ayahnya sedikitpun, hadi dimana bahayanya bertebaran meluas, hari dimana tidak diterima udzur orang-orang dhalim, dan tetap mereka mendapat laknat serta siksa yang keji, pada hari dimana tiap manusia harus mempertahankan dirinya sendiri, pada hari dimana tiap ibu akan lalai terhadap bayi yang di susunya, bahkan tiap ibu yang mengandung akan menggugurkan kandunganya, dan orang-orang terlihat bagaikan orang mabuk tetapi tidak mabuk karena minum khamr, hanya karena ngerinya siksa Allah yang sangat keras
Karena itu wahai orang yang sehat akal, hendaknya sabar terhadap penderitaan dunia dalam melaksanakan taat kepada Allah untuk memudahkan bagimu segala kesukaran-kesukaran hari kiamat
Wasalam semoga bermanfaat
Terima kasih Sobat sudah berkenan membaca :
Gambaran Kiamat Menurut Al Qur'an
Kami rasa sudah cukup pembahasan Gambaran Kiamat Menurut Al Qur'an untuk hari ini, Moga saja apa yang sudah Sobat baca dapat menambah wawasan dan wacana. Kami selaku Admin memohon maaf sebesar-besarnya bila terdapat kesalahan penulisan maupun kata-kata yang kurang berkenan, semoga kita dipertemukan di artikel berikutnya, Wassalamualaikum.
Baru saja selesai dibaca: Gambaran Kiamat Menurut Al Qur'an link sumber: https://musilmislam.blogspot.com/2017/10/gambaran-kiamat-menurut-al-quran.html
0 Response to "Gambaran Kiamat Menurut Al Qur'an"
Posting Komentar