link : Pengajar dan Santri Pesantren Ibn Mas'ud Bogor Terlibat Jaringan ISIS, Tak Heran Sempat Terjadi Pembakaran 'Merah Putih' di Tempat Ini
Pengajar dan Santri Pesantren Ibn Mas'ud Bogor Terlibat Jaringan ISIS, Tak Heran Sempat Terjadi Pembakaran 'Merah Putih' di Tempat Ini
Pengajar dan Santri Pesantren Ibn Mas'ud Bogor Terlibat Jaringan ISIS, Tak Heran Sempat Terjadi Pembakaran 'Merah Putih' di Tempat Ini |
Sedikitnya 18 orang yang terkait dengan Pesantren Ibnu Mas'ud telah ditangkap dan dijatuhi hukuman karena terlibat dalam perencanaan dan serangan milisi ISIS di Indonesia, termasuk tiga serangan teror paling mematikan dalam 20 bulan terakhir.
Baca juga: PAKAR: Pesantren Pembakar 'Merah Putih' Di Bogor Terindikasi Jaringan Gembong ISIS Aman Abdurrahman
Mengutip Reuters, sedikitnya 12 orang dari Pesantren Ibnu Mas'ud terbang ke Timur Tengah untuk bertempur bersama ISIS pada 2013 dan 2016. Sebanyak 12 orang itu terdiri atas 8 guru dan 4 siswa.
Warga sekitar juga sudah lama mencurigai aktivitas Pesantren Ibnu Mas'ud.
"Setiap terjadi peristiwa teror di mana pun, aparat datang. Saya tidak merasa nyaman dengan semua situasi ini," kata Wahyudin Sumardi, Kepala Desa Sukajaya.
Juru bicara Pesantren Ibnu Mas'ud, Jumadi, membantah lembaga pendidikannya itu mendukung ISIS atau kelompok milisi Islam lainnya. Ia juga membantah pesantren tersebut mengajarkan tentang interpretasi Islam secara ekstrem.
Kepala Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Irfan Idris menumpahkan kesalahan pada hukum dan birokrasi karena tidak ada tindakan terhadap pesantren seperti itu.
"Pada dasarnya, ini bukan ranah kami, ini ranah Kementerian Agama. Kami telah menginformasikan ke Kementerian bahwa Anda menghadapi masalah dengan Ibnu Mas'ud," kata Irfan.
Ternyata, menurut Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin, Ibnu Mas'ud tidak pernah terdaftar sebagai pesantren. Sekolah ini juga tidak terdaftar di Kementerian.
Menurut Amin, pemerintah daerah setempat telah diminta menjelaskan mengenai status sekolah ini, namun tidak mendapat respons.
Jumadi pun membenarkan bahwa Pesantren Ibnu Mas'ud tidak terdaftar di Kementerian Agama. Bahkan, menurut Jumadi, tidak ada kurikulum untuk sekolah itu.
"Kami fokus pada tafsir, menghapal Al-Quran, dan hadis. Kami mengajari anak-anak mengenai bahasa Arab.”
Jumadi menjelaskan, dia tidak mengetahui alasan mereka pergi bertempur ke Suriah untuk ISIS. Dia juga mengaku tidak mengetahui beberapa anak muda dan pengajar yang pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
Setelah mendapat keluhan warga, aparat desa setempat meminta Pesantren Ibnu Mas'ud keluar dari desa itu, namun Jumadi menjelaskan, pihaknya pekan ini akan melakukan negosiasi untuk tetap bertahan.
Mengutip Reuters, sedikitnya 12 orang dari Pesantren Ibnu Mas'ud terbang ke Timur Tengah untuk bertempur bersama ISIS pada 2013 dan 2016. Sebanyak 12 orang itu terdiri atas 8 guru dan 4 siswa.
Warga sekitar juga sudah lama mencurigai aktivitas Pesantren Ibnu Mas'ud.
"Setiap terjadi peristiwa teror di mana pun, aparat datang. Saya tidak merasa nyaman dengan semua situasi ini," kata Wahyudin Sumardi, Kepala Desa Sukajaya.
Juru bicara Pesantren Ibnu Mas'ud, Jumadi, membantah lembaga pendidikannya itu mendukung ISIS atau kelompok milisi Islam lainnya. Ia juga membantah pesantren tersebut mengajarkan tentang interpretasi Islam secara ekstrem.
Kepala Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Irfan Idris menumpahkan kesalahan pada hukum dan birokrasi karena tidak ada tindakan terhadap pesantren seperti itu.
"Pada dasarnya, ini bukan ranah kami, ini ranah Kementerian Agama. Kami telah menginformasikan ke Kementerian bahwa Anda menghadapi masalah dengan Ibnu Mas'ud," kata Irfan.
Ternyata, menurut Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin, Ibnu Mas'ud tidak pernah terdaftar sebagai pesantren. Sekolah ini juga tidak terdaftar di Kementerian.
Menurut Amin, pemerintah daerah setempat telah diminta menjelaskan mengenai status sekolah ini, namun tidak mendapat respons.
Jumadi pun membenarkan bahwa Pesantren Ibnu Mas'ud tidak terdaftar di Kementerian Agama. Bahkan, menurut Jumadi, tidak ada kurikulum untuk sekolah itu.
"Kami fokus pada tafsir, menghapal Al-Quran, dan hadis. Kami mengajari anak-anak mengenai bahasa Arab.”
Jumadi menjelaskan, dia tidak mengetahui alasan mereka pergi bertempur ke Suriah untuk ISIS. Dia juga mengaku tidak mengetahui beberapa anak muda dan pengajar yang pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
Setelah mendapat keluhan warga, aparat desa setempat meminta Pesantren Ibnu Mas'ud keluar dari desa itu, namun Jumadi menjelaskan, pihaknya pekan ini akan melakukan negosiasi untuk tetap bertahan.
Warga desa sempat menggeruduk pesantren ini setelah ada insiden pembakaran umbul-umbul merah putih oleh salah seorang ustadznya pertengahan Agustus lalu.
Baca juga: Ini Tampang Pelaku Pembakar Merah Putih di Ponpes. Ibn Mas'ud yang Memicu Kemarahan Warga
Jika tetap didesak keluar dari desa itu karena dicurigai jaringan ISIS, Jumadi mengatakan pihaknya akan mencari tempat lain untuk lokasi pesantrennya. (http://ift.tt/2gRNaWz)
Jika tetap didesak keluar dari desa itu karena dicurigai jaringan ISIS, Jumadi mengatakan pihaknya akan mencari tempat lain untuk lokasi pesantrennya. (http://ift.tt/2gRNaWz)
Terima kasih Sobat sudah berkenan membaca :
Pengajar dan Santri Pesantren Ibn Mas'ud Bogor Terlibat Jaringan ISIS, Tak Heran Sempat Terjadi Pembakaran 'Merah Putih' di Tempat Ini
Kami rasa sudah cukup pembahasan Pengajar dan Santri Pesantren Ibn Mas'ud Bogor Terlibat Jaringan ISIS, Tak Heran Sempat Terjadi Pembakaran 'Merah Putih' di Tempat Ini untuk hari ini, Moga saja apa yang sudah Sobat baca dapat menambah wawasan dan wacana. Kami selaku Admin memohon maaf sebesar-besarnya bila terdapat kesalahan penulisan maupun kata-kata yang kurang berkenan, semoga kita dipertemukan di artikel berikutnya, Wassalamualaikum.
Baru saja selesai dibaca: Pengajar dan Santri Pesantren Ibn Mas'ud Bogor Terlibat Jaringan ISIS, Tak Heran Sempat Terjadi Pembakaran 'Merah Putih' di Tempat Ini link sumber: https://musilmislam.blogspot.com/2017/09/pengajar-dan-santri-pesantren-ibn-masud.html
0 Response to "Pengajar dan Santri Pesantren Ibn Mas'ud Bogor Terlibat Jaringan ISIS, Tak Heran Sempat Terjadi Pembakaran 'Merah Putih' di Tempat Ini"
Posting Komentar