Khatib Khutbah Diselipi Ujaran Kebencian, Ketum PBNU: Tidak Sah Shalat Jum'atnya

Khatib Khutbah Diselipi Ujaran Kebencian, Ketum PBNU: Tidak Sah Shalat Jum'atnya - Assalamualaikum, apa kabar Sobat pembaca MUSLIM ISLAM , Kami harap kabar Sobat baik-baik saja dan selalu dalam lindunganNYA, Amin. Oya hari ini Muslim Islam akan mengupas informasi berjudul Khatib Khutbah Diselipi Ujaran Kebencian, Ketum PBNU: Tidak Sah Shalat Jum'atnya, Tulisan kali ini kami masukkan dalam tag atau label Artikel Berita, Artikel Budaya, Artikel Fenomena, Artikel Islam, Artikel Islami, Artikel Kabar, Artikel Muslim, Artikel Portal Berita Islam, Artikel Ragam, Semoga saja uraian kami ini dapat menambah informasi untuk Sobat pembaca semuanya, baiklah, biar tidak terlalu lama, yuk langsung disimak saja.

Judul : Khatib Khutbah Diselipi Ujaran Kebencian, Ketum PBNU: Tidak Sah Shalat Jum'atnya
link : Khatib Khutbah Diselipi Ujaran Kebencian, Ketum PBNU: Tidak Sah Shalat Jum'atnya

Baca juga


Khatib Khutbah Diselipi Ujaran Kebencian, Ketum PBNU: Tidak Sah Shalat Jum'atnya

Khatib Khutbah Diselipi Ujaran Kebencian, Ketum PBNU: Tidak Sah Shalat Jum'atnya
Ketum PBNU, KH. Said Aqil Siraj. Photo: Liputan6
ARRAHMAH.CO.ID - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menyatakan pada era digital saat ini, ujaran kebencian dan konten negatif lebih mudah direproduksi oleh masyarakat.

Kata dia, implikasinya ujaran kebencian kadang masuk dalam panggung-panggung dakwah di masyarakat. Sehingga terdapat beberapa pihak yang menggunakan hal itu untuk menjelekkan orang lain saat khotbah di masjid.

Menurut Said, khutbah dengan menjelekkan dan menyebut nama orang lain sangat tidak dibenarkan.

"Khutbah Jumat, kalau boleh saya menyebut, tidak sah kalau menjelekkan atau mencaci- maki orang," kata Said di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Jumat 22 September 2017.

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama 2017 pada 23-25 November di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Hal ihwal ujaran dalam berdakwah juga menjadi pembahasan dalam perhelatan tersebut. Sebab, pada era digital saat ini, ujaran kebencian dan konten negatif mudah direproduksi oleh masyarakat.

"Implikasinya ujaran kebencian kadang masuk juga di panggung-panggung dakwah," ujar dia.

Menurut Said, terdapat beberapa hal lain yang menjadi pembahasan saat Munas dan Kunbes 2017. Seperti mengenai investasi dana haji untuk proyek infrastruktur.

"Contohnya seperti bahas investasi dana haji, ada juga terkait penggunaan frekuensi dalam dunia penyiaran, harusnya ada perlindungan pada penggunanya," ujar dia.

Said menambahkan PBNU akan melakukan pembahasan pula dalam Rancangan Undang-Undang Anti Terorisme yang secara efektif belum dapat menyikapi ancaman terorisme.

"Padahal, berbagai indikasi dan ancaman terorisme sudah dideteksi dari jauh hari. Aturan UU seringkali membatasi gerakan langkah aparat untuk melakukan pencegahan dini," jelas Said. (http://ift.tt/2weayRc)


Terima kasih Sobat sudah berkenan membaca :

Khatib Khutbah Diselipi Ujaran Kebencian, Ketum PBNU: Tidak Sah Shalat Jum'atnya

Kami rasa sudah cukup pembahasan Khatib Khutbah Diselipi Ujaran Kebencian, Ketum PBNU: Tidak Sah Shalat Jum'atnya untuk hari ini, Moga saja apa yang sudah Sobat baca dapat menambah wawasan dan wacana. Kami selaku Admin memohon maaf sebesar-besarnya bila terdapat kesalahan penulisan maupun kata-kata yang kurang berkenan, semoga kita dipertemukan di artikel berikutnya, Wassalamualaikum.

Baru saja selesai dibaca: Khatib Khutbah Diselipi Ujaran Kebencian, Ketum PBNU: Tidak Sah Shalat Jum'atnya link sumber: https://musilmislam.blogspot.com/2017/09/khatib-khutbah-diselipi-ujaran.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Khatib Khutbah Diselipi Ujaran Kebencian, Ketum PBNU: Tidak Sah Shalat Jum'atnya"

Posting Komentar