20 Ribu Polisi Dikerahkan Lindungi Ahok pada 4 November, "Negara Buang-buang Tenaga & APBD" - Assalamualaikum, apa kabar Sobat pembaca MUSLIM ISLAM , Kami harap kabar Sobat baik-baik saja dan selalu dalam lindunganNYA, Amin. Oya hari ini Muslim Islam akan mengupas informasi berjudul 20 Ribu Polisi Dikerahkan Lindungi Ahok pada 4 November, "Negara Buang-buang Tenaga & APBD", Tulisan kali ini kami masukkan dalam tag atau label Artikel Berita, Artikel Budaya, Artikel Fenomena, Artikel Hidayah, Artikel Islam, Artikel Islami, Artikel Kabar, Artikel Kajian, Artikel Khasanah, Artikel Muslim, Artikel Ragam, Semoga saja uraian kami ini dapat menambah informasi untuk Sobat pembaca semuanya, baiklah, biar tidak terlalu lama, yuk langsung disimak saja.

Judul : 20 Ribu Polisi Dikerahkan Lindungi Ahok pada 4 November, "Negara Buang-buang Tenaga & APBD"
link : 20 Ribu Polisi Dikerahkan Lindungi Ahok pada 4 November, "Negara Buang-buang Tenaga & APBD"

20 Ribu Polisi Dikerahkan Lindungi Ahok pada 4 November, "Negara Buang-buang Tenaga & APBD"

Jurnalmuslim.com - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono bertemu dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi M Iriawan, siang tadi. Mereka membahas keamanan Ibu Kota menjelang demo 4 November mendatang.

"Pemprov DKI Jakarta tidak membuat instruksi untuk meliburkan sekolah. Sekolah tetap jalan, termasuk juga pemerintah provinsi akan tetap berjalan seperti biasanya," kata Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono.

Kepolisian juga akan menurunkan 20 ribu pasukan untuk mengamankan aksi unjuk rasa yang akan dilakukan ormas Islam pada 4 November 2016.

Rencananya demo 4 November akan dipusatkan di tiga titik. Dimulai dari Masjid Istiqlal, kemudian usai salat Jumat bergerak menuju Istana Presiden, dan terakhir menuju Gedung DPR.

"Beberapa elemen yang akan melakukan unjuk rasa sudah bertemu dengan saya dan Pak Kapolri. Mereka berkomitmen, ini demo unjuk rasa aman, damai, dan tertib," jelas Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan, seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (1/11/2016).

Sementara itu, dalam proses penyelidikan dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Bareskrim Polri sudah memeriksa 11 saksi dan empat saksi ahli.

Polisi masih akan mendengar keterangan beberapa saksi lainnya sebelum melakukan gelar perkara dan menentukan status kasus tersebut.

Kasus ini muncul setelah, pada 27 September lalu, Ahok menyatakan tidak memaksa warga di Kepulauan Seribu memilih dirinya pada Pilkada DKI 2017. Disertai dengan ucapan yang mengutip dari surat Al Maidah ayat 51. Pernyataan ini menyinggung sebagian umat Islam dan melaporkan Ahok ke Mabes Polri. (liputan6)

Terima kasih Sobat sudah berkenan membaca :